ILMU KOMPUTER

Minggu, 18 Desember 2011

STRATEGI MERANCANG SEKURITI JARINGAN KOMPUTER








Pendahuluan
Dalam dunia Internet yang telah berkembang sedemikian pesatnya, jumlah para hacker, cracker, dan sebagainya juga semakin meningkat. Kita tidak bisa terus-menerus terlena akan keadaan dan kondisi dimana kita dalam keadaan aman. Apakah kita akan menunggu hingga jaringan kita dirusak oleh mereka? Tentu tidak! Setelah sebuah jaringan komputer kita berfungsi dan terhubung ke jaringan Internet, saat itulah kita harus mulai bersiaga dan memikirkan strategi beserta cara-cara untuk meningkatkan sekuriti jaringan komputer yang kita miliki. Dengan tingkat sekuriti jaringan komputer yang tinggi, user pun akan merasa aman saat bekerja di jaringan komputer yang kita miliki. Suatu nilai tambah tersendiri bukan?
Strategi dalam sekuriti jaringan komputer bertujuan untuk memaksimalkan sumber daya yang ada untuk mengamankan sistem jaringan komputer pada titik-titik yang tepat sehingga lebih efisien. Bila tanpa strategi yang tepat, hasil implementasi strategi tersebut tidak akan menghasilkan tingkat sekuriti yang tinggi disamping terbuangnya sumber daya yang ada akibat tidak tepatnya penempatan dalam jaringan komputer. Dengan strategi tepat, sumber daya yang minimum dapat memberikan hasil yang cukup memuaskan.

Hak Akses
Hak akses adalah hak yang diberikan kepada user untuk mengakses sistem. Mungkin hak akses adalah hal yang paling mendasar dalam bidang sekuriti. Dalam strategi sekuriti, setiap objek dalam sistem (user, administrator, software, sistem itu sendiri, dlsb) harus diberikan hak akses yang berguna untuk menunjang fungsi kerja dari objek tersebut. Dengan kata lain, objek hanya memperoleh hak akses minimum. Dengan demikian, aksi objek terhadap sistem dapat dibatasi sehingga objek tidak akan melakukan hal-hal yang membahayakan sekuriti jaringan komputer. Hak akses minimum akan membuat para penyusup dari Internet tidak dapat berbuat banyak saat berhasil menembus sebuah user account pada sistem jaringan komputer. Selain itu, hak akses minimum juga mengurangi bahaya “musuh dalam selimut” yang mengancam sistem dari dalam. Itulah beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari strategi ini.
Kerugian yang ada pada strategi hak akses ini adalah keterbatasan akses yang dimiliki user sehingga dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada saat user sedang menjalankan tugasnya. Penyelesaian masalah ini bergantung kepada dua hal yaitu segi perangkat dan segi administrator jaringan dan keduanya saling terikat. Seorang administrator jaringan harus pandai-pandai menyiasati rancangan hak akses yang akan diberikan kepada user agar kebutuhan user dapat terpenuhi tanpa harus mengorbankan tingkat sekuriti. Bila perangkat yang dijalankan memiliki keluwesan dalam hal setting, hal ini akan memudahkan tugas administrator. Bila tidak, administrator harus memutar otak untuk menyiasatinya. Bila usaha tersebut telah maksimal dan hasilnya tetap tidak seperti yang diharapkan, ada dua pilihan yang bisa dilakukan yaitu mengganti perangkat atau memberikan pengertian kepada user akan keterbatasan yang ada (biasanya pilihan kedua sulit dilaksanakan). Mengapa kebutuhan user menjadi begitu penting? Kebutuhan user yang tidak terpenuhi akan dapat menimbulkan efek-efek yang kadangkala sulit diprediksi. Ia mungkin dapat berubah dari user biasa menjadi “musuh dalam selimut”.

Lapisan Sekuriti
Lapisan sekuriti adalah seberapa banyak mekanisme sekuriti yang akan digunakan dan tingkatannya. Hal ini juga menjadi pemikiran di bidang sekuriti secara umum. Kita tidak bisa mempertaruhkan seluruh sekuriti jaringan komputer pada satu mekanisme sekuriti saja. Bila satu mekanisme itu gagal melindungi sistem, habislah semua. Oleh karena itu, mekanisme sekuriti harus dibuat lebih dari satu mekanisme. Selain itu, mekanisme-mekanisme tersebut dipasang secara bertingkat/berlapis. Mekanisme sekuriti dapat berupa network security, host/server security, dan human security. Di antara mekanisme tersebut, dapat pula dikombinasikan sesuai dengan keperluan.
Dalam jaringan komputer, network security dapat dibangun dengan beberapa lapisan. Sebagai contoh, kita bisa membangun firewall dengan dua sub-mekanisme yaitu packet filtering dan proxy system. Mekanisme packet filtering pun dapat dipilah-pilah lagi menjadi beberapa bagian, seperti filtering berdasarkan layanan dan protokol. Setelah lapisan pertama di atas, kita dapat pula membangun lapisan mekanisme selanjutnya. Contohnya, kita bisa menerapkan mekanisme autentifikasi pada setiap paket yang diterima.
Saat kita memberikan layanan baik ke dalam maupun ke luar jaringan, host/server yang memberikan layanan menjadi titik penting dalam sekuriti jaringan komputer. Pada host security, komponen pada host/server tersebut terutama perangkat lunak perlu dikonfigurasi dengan hati-hati. Layanan Internet seperti SMTP, NFS, Web Service, FTP, dlsb. hanya boleh memberikan layanan sesuai dengan yang direncanakan. Segi-segi (features) yang tidak utama tidak usah ditampilkan. Sebelum kita tahu pasti tingkat keamanan dari sebuah segi dalam software, sebaiknya tidak kita gunakan. Jika kita terpaksa menggunakan segi tersebut, kita dapat melakukan monitoring yang intensif terhadap segi tersebut.
Human security menyangkut user dan administrator jaringan itu sendiri. Kita dapat memberikan pengarahan tentang sekuriti kepada user dan menanamkan sikap hati-hati ke dalam diri setiap user. Ada baiknya pula bila user-user juga ikut berpartisipasi dalam menjaga dan meningkatkan sekuriti jaringan komputer karena mereka juga bagian dari sistem itu sendiri. Dengan begitu, akan tumbuh rasa memiliki di dalam diri setiap user. Para administrator pun seharusnya lebih berhati-hati dalam bertugas sebab di tangan mereka sekuriti jaringan komputer diletakkan.

Satu Jalur Masuk
Strategi satu jalur masuk adalah cara membuat hanya satu jalan masuk menuju jaringan komputer yang kita miliki. Dengan demikian, hanya satu jalan yang perlu kita awasi dengan penuh dan ketat. Strategi ini mirip dengan membuat benteng. Benteng yang dibangun biasanya hanya akan memiliki sebuah pintu masuk dimana ditempatkan pengawasan yang paling ketat.
Inti dari strategi ini adalah pengawasan terpusat. Kita bisa mencurahkan sebagian besar daya pengawasan ke titik tersebut sehingga penyusup akan kesulitan menembus jalur tersebut. Tentunya strategi ini akan gagal apabila kita memiliki jalur masuk lain. Jika kita ingin menerapkan strategi ini sepenuhnya, usahakan tidak ada jalur masuk lain selain yang akan kita awasi ketat.
Kelemahan strategi ini adalah bila jalur masuk tersebut berhasil ditembus oleh para penyusup, ia akan langsung mengobrak-abrik jaringan komputer kita. Resiko ini dapat dikurangi dengan membuat pertahanan jalur menjadi berlapis-lapis sehingga memaksa para penyusup untuk menghentikan aksinya.
Enkripsi Data dan Digital Signature
Salah satu strategi yang paling sering digunakan dalam sekuriti jaringan adalah enkripsi data dan digital signature. Digital signature menggunakan prinsip seperti tanda tangan manusia pada lembar dokumen dan dilakukan secara digital. Ia menyatakan keabsahan si pengirim data bahwa data yang dikirimkan benar-benar berasal dari si pengirim. Pada saat ini, enkripsi data dapat dilakukan di perangkat lunak maupun di perangkat keras. Berbagai jenis metoda enkripsi data pada tingkat aplikasi telah dikembangkan seperti RSA, MD-5, IDEA, SAFER, Skipjack, Blowfish, dlsb. Dengan strategi ini, transfer data dari dan ke jaringan komputer berlangsung secara konfidensial.

Stub Sub-Network
Stub sub-network adalah sub-jaringan komputer yang hanya memiliki satu jalur keluar masuk sub-jaringan tersebut. Strategi ini digunakan untuk mengisolasi sub-jaringan komputer yang benar-benar memerlukan perlindungan maksimal. Jalur keluar-masuk sub-jaringan tersebut diawasi dengan (bila perlu) lebih ketat daripada strategi satu jalur masuk. Contohnya, data-data rahasia perusahaan yang tersimpan dalam sebuah komputer perlu diakses secara langsung oleh beberapa bagian tertentu. Solusinya tentu saja jaringan komputer. Tetapi salah satu bagian tersebut memerlukan hubungan ke jaringan komputer perusahaan yang telah terhubung ke Internet tanpa harus pindah komputer. Nah, di sinilah strategi stub sub-network diperlukan. Jaringan pengakses data rahasia dirancang hanya memiliki satu jalur masuk melalui komputer yang memiliki akses Internet tersebut. Pengawasan lalu lintas data yang melalui komputer tersebut harus dipantau dengan baik dan dapat pula diberlakukan sistem packet filtering pada komputer tersebut.
Menghemat IP Address/Network Address Translation (NAT)
Misi awal Internet adalah sebagai jaringan komunikasi non-profit. Pada awalnya, Internet didesain tanpa memperhatikan dunia bisnis. Kemudian hal ini menjadi masalah sekarang dan di masa depan. Dengan semakin banyaknya penghuni Internet, baik pencari informasi maupun penyedia informasi, maka kebutuhan akan pengalamatan di Internet makin membengkak. Kebutuhan besar akan IP address biasanya terjadi di jaringan komputer perusahaan dan LAN-LAN di lembaga pendidikan.
IP address sebagai sarana pengalamatan di Internet semakin menjadi barang mewah dan ekslusif. Tidak sembarang orang sekarang ini bisa mendapatkan IP address yang valid dengan mudah. Oleh karena itulah dibutuhkan suatu mekanisme yang dapat menghemat IP address. Logika sederhana untuk penghematan IP address ialah dengan meng-share suatu nomor IP address valid ke beberapa client IP lainnya. Atau dengan kata lain beberapa komputer bisa mengakses Internet walau kita hanya memiliki satu IP address yang valid. Salah satu Mekanisme itu disediakan oleh Network Address Translation (NAT)

Beberapa Konsep Dasar
Sebelum kita membahas lebih lanjut ada baiknya kita urai kembali konsep-konsep dasar yang harus dipahami sebelum masuk ke NAT. Diantaranya adalah TCP/IP, Gateway/Router, dan Firewall.

TCP/IP
Protokol yang menjadi standar dan dipakai hampir oleh seluruh komunitas Internet adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Agar komputer bisa berkomunikasi dengan komputer lainnya, maka menurut aturan TCP/IP, komputer tersebut harus memiliki suatu address yang unik. Alamat tersebut dinamakan IP address. IP Address memiliki format sbb: aaa.bbb.ccc.ddd. Contohnya: 167.205.19.33
Yang penting adalah bahwa untuk berkomunikasi di Internet, komputer harus memiliki IP address yang legal. Legal dalam hal ini artinya adalah bahwa alamat tersebut dikenali oleh semua router di dunia dan diketahui bahwa alamat tersebut tidak ada duplikatnya di tempat lain. IP address legal biasanya diperoleh dengan menghubungi InterNIC.
Suatu jaringan internal bisa saja menggunakan IP address sembarang. Namun untuk tersambung ke Internet, jaringan itu tetap harus menggunakan IP address legal. Jika masalah routing tidak dibereskan (tidak menggunakan IP address legal), maka saat sistem kita mengirim paket data ke sistem lain, sistem tujuan itu tidak akan bisa mengembalikan paket data tersebut, sehingga komunikasi tidak akan terjadi.
Dalam berkomunikasi di Internet/antar jaringan komputer dibutuhkan gateway/router sebagai jembatan yang menghubungkan simpul-simpul antar jaringan sehingga paket data bisa diantar sampai ke tujuan.

Gateway/Router
Gateway adalah komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga biasanya berfungsi sebagai router. Gateway/router bisa berbentuk Router box seperti yang di produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network Operating System plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang Unix Free BSD dan menjalankan program Routed atau Gated. Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja.
Karena gateway/router mengatur lalu lintas paket data antar jaringan, maka di dalamnya bisa dipasangi mekanisme pembatasan atau pengamanan (filtering) paket-paket data. Mekanisme ini disebut Firewall.

Firewall
Sebenarnya Firewall adalah suatu program yang dijalankan di gateway/router yang bertugas memeriksa setiap paket data yang lewat kemudian membandingkannya dengan rule yang diterapkan dan akhirnya memutuskan apakah paket data tersebut boleh diteruskan atau ditolak. Tujuan dasarnya adalah sebagai security yang melindungi jaringan internal dari ancaman dari luar. Namun dalam tulisan ini Firewall digunakan sebagai basis untuk menjalankan Network Address Translation (NAT).
Dalam FreeBSD, program yang dijalankan sebagai Firewall adalah ipfw. Sebelum dapat menjalankan ipfw, kernel GENERIC harus dimodifikasi supaya mendukung fungsi firewall. Ipfw mengatur lalu lintas paket data berdasarkan IP asal, IP tujuan, nomor port, dan jenis protocol. Untuk menjalankan NAT, option IPDIVERT harus diaktifkan dalam kernel.

DIVERT (mekanisme diversi paket kernel)
Socket divert sebenarnya sama saja dengan socket IP biasa, kecuali bahwa socket divert bisa di bind ke port divert khusus lewat bind system call. IP address dalam bind tidak diperhatikan, hanya nomor port-nya yang diperhatikan. Sebuah socket divert yang dibind ke port divert akan menerima semua paket yang didiversikan pada port tersebut oleh mekanisme di kernel yang dijalankan oleh implementasi filtering dan program ipfw. Mekanisme ini yang dimanfaatkan nantinya oleh Network Address Translator.
Itulah beberapa bahasan awal yang akan mengantar kita ke pembahasan inti selanjutnya.

Network Address Translation (NAT)
Dalam FreeBSD, mekanisme Network Address Translation (NAT) dijalankan oleh program Natd yang bekerja sebagai daemon. Network Address Translation Daemon (Natd) menyediakan solusi untuk permasalahan penghematan ini dengan cara menyembunyikan IP address jaringan internal, dengan membuat paket yang di-generate di dalam terlihat seolah-olah dihasilkan dari mesin yang memiliki IP address legal. Natd memberikan konektivitas ke dunia luar tanpa harus menggunakan IP address legal dalam jaringan internal.
Natd menyediakan fasilitas Network Address Translation untuk digunakan dengan socket divert. Natd mengubah semua paket yang ditujukan ke host lain sedemikian sehingga source IP addressnya berasal dari mesin Natd. Untuk setiap paket yang diubah berdasarkan aturan ini, dibuat tabel translasi untuk mencatat transaksi ini.
Dengan NAT, aturan bahwa untuk berkomunikasi harus menggunakan IP address legal, dilanggar.NAT bekerja dengan jalan mengkonversikan IP-IP address ke satu atau lebih IP address lain. IP address yang dikonversi adalah IP address yang diberikan untuk tiap mesin dalam jaringan internal (bisa sembarang IP). IP address yang menjadi hasil konversi terletak di luar jaringan internal tersebut dan merupakan IP address legal yang valid/routable.

Mekanisme NAT
Sebuah paket TCP terdiri dari header dan data. Header memiliki sejumlah field di dalamnya, salah satu field yang penting di sini adalah MAC (Media Access Control) address asal dan tujuan, IP address asal dan tujuan, dan nomor port asal dan tujuan.
Saat mesin A menghubungi mesin B, header paket berisi IP A sebagai IP address asal dan IP B sebagai IP address tujuan. Header ini juga berisi nomor port asal (biasanya dipilih oleh mesin pengirim dari sekumpulan nomor port) dan nomor port tujuan yang spesifik, misalnya port 80 (untuk web).
Kemudian B menerima paket pada port 80 dan memilih nomor port balasan untuk digunakan sebagai nomor port asal menggantikan port 80 tadi. Mesin B lalu membalik IP address asal & tujuan dan nomor port asal & tujuan dalam header paket. Sehingga keadaan sekarang IP B adalah IP address asal dan IP A adalah IP address tujuan. Kemudian B mengirim paket itu kembali ke A. Selama session terbuka, paket data hilir mudik menggunakan nomor port yang dipilih.
Router (yang biasa – tanpa Natd) memodifikasi field MAC address asal & tujuan dalam header ketika me-route paket yang melewatinya. IP address, nomor port, dan nomor sequence asal & tujuan tidak disentuh sama sekali.
NAT juga bekerja atas dasar ini. Dimulai dengan membuat tabel translasi internal untuk semua IP address jaringan internal yang mengirim paket melewatinya. Lalu men-set tabel nomor port yang akan digunakan oleh IP address yang valid. Ketika paket dari jaringan internal dikirim ke Natd untuk disampaikan keluar, Natd melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mencatat IP address dan port asal dalam tabel translasi
2. Menggantikan nomor IP asal paket dengan nomor IP dirinya yang valid
3. Menetapkan nomor port khusus untuk paket yang dikirim keluar, memasukkannya dalam tabel translasi dan menggantikan nomor port asal tersebut dengan nomor port khusus ini.
Ketika paket balasan datang kembali, Natd mengecek nomor port tujuannya. Jika ini cocok dengan nomor port yang khusus telah ditetapkan sebelumnya, maka dia akan melihat tabel translasi dan mencari mesin mana di jaringan internal yang sesuai. Setelah ditemukan, ia akan menulis kembali nomor port dan IP address tujuan dengan IP address dan nomor port asal yang asli yang digunakan dulu untuk memulai koneksi. Lalu mengirim paket ini ke mesin di jaringan internal yang dituju. Natd memelihara isi tabel translasi selama koneksi masih terbuka.
Perbedaan dengan sistem Proxy
Hampir mirip dengan NAT, suatu jaringan kecil dengan proxy bisa menempatkan beberapa mesin untuk mengakses web dibelakang sebuah mesin yang memiliki IP address valid. Ini juga merupakan langkah penghematan biaya dibanding harus menyewa beberapa account dari ISP dan memasang modem & sambungan telepon pada tiap mesin.
Namun demikian, proxy server ini tidak sesuai untuk jaringan yang lebih besar. Bagaimanapun, menambah hard disk dan RAM pada server proxy supaya proxy berjalan efisien tidak selalu dapat dilakukan (karena constraint biaya). Lagi pula, persentase web page yang bisa dilayani oleh cache proxy akan makin menurun sejalan dengan semakin menipisnya ruang kosong di hard disk, sehingga penggunaan cache proxy menjadi tidak lebih baik dari pada sambungan langsung. Tambahan lagi, tiap koneksi bersamaan akan meng-generate proses tambahan dalam proxy. Tiap proses ini harus menggunakan disk I/O channel yang sama, dan saat disk I/O channel jenuh, maka terjadilah bottle neck.

NAT menawarkan solusi yang lebih fleksibel dan scalable. NAT menghilangkan keharusan mengkonfigurasi proxy/sock dalam tiap client. NAT lebih cepat dan mampu menangani trafik network untuk beribu-ribu user secara simultan.
Selain itu, translasi alamat yang diterapkan dalam NAT, membuat para cracker di Internet tidak mungkin menyerang langsung sistem-sistem di dalam jaringan internal. Intruder harus menyerang dan memperoleh akses ke mesin NAT dulu sebelum menyiapkan serangan ke mesin-mesin di jaringan internal. Penting di ketahui bahwa, sementara dengan NAT jaringan internal terproteksi, namun untuk masalah security, tetap saja diperlukan paket filtering dan metoda pengamanan lainnya dalam mesin NAT.
Contoh Kasus Installasi Natd
Sebuah perusahaan kecil memiliki sejumlah komputer dan sambungan ke Internet. Komputer-komputer itu saat ini telah membentuk suatu LAN. Sambungan Internet-nya diasumskan berupa dedicated T1 link

Langkah-langkah yang harus dilakukan :

1. Installasi FreeBSD
Sediakan satu komputer untuk dijadikan Gateway. Penulis menggunaan FreeBSD RELEASE 2.2.6 (Natd hanya jalan di FreeBSD 2.2.1 ke atas), karena selain gratis juga requirement hardware-nya tidak terlalu boros. PC 486 dengan 16 MB memory dan HD 850 MB juga sudah cukup mewah.
Untuk mengetahui proses installasi FreeBSD, silahkan baca kembali tulisan-tulisan di Infokomputer sebelumnya dan manual FreeBSD sendiri.

2. Installasi Gateway
Pasang 2 network interface agar mesin ini menjadi gateway. Network Card (misal NE2000 atau 3COM) satu dihubungkan ke jaringan internal dan satu lagi untuk koneksi ke ISP. Misalnya dua-duanya NE2000 Compatible. maka nick untuk card yang menghadap ke dalam adalah ed0 dan untuk card yang menghadap keluar adalah ed1.
Pastikan juga option gateway = “YES” tertulis dengan benar dalam file rc.conf. Atau bisa juga dengan mengetik perintah: sysctl -w net.inet.ip.forwarding=1

3. Installasi Firewall
Pasang IP firewall di mesin FreeBSD ini. Caranya adalah :
a. Edit kernel source di /usr/src/sys/i386/conf
Tambahkan option-option berikut ini pada file kernel.
options IPFIREWALL
options IPFIREWALL_VERBOSE
options “IPFIREWALL_VERBOSE_LIMIT=100”
options IPDIVERT
b. Compile kernel tersebut
c. Aktifkan firewall di rc.conf dengan menambahkan
firewall=”YES”
firewall_type=”OPEN”

4. Installasi Natd
Langkah-langkahnya adalah sbb:
a. Download source nya di ftp://ftp.suutari.iki.fi/pub/natd
b. Unzip dan untar archive tersebut dengan perintah
gzip -dc natd_1.12.tar.gz | tar -xvf -

c. Lakukan make dan make install di direktori yang dihasilkan. Ketikkan perintah berikut:
cd natd_1.12
make
make install

d. Edit startup file supaya Natd berjalan secara otomatis
Buat file natd.sh di /usr/local/etc/rc.d. Isi file tersebut adalah
#!/bin/sh
/sbin/ipfw -f flush
/sbin/ipfw add divert 13494 ip from any to any via ed0
/sbin/ipfw add pass all from 127.0.0.1 to 127.0.0.1
/sbin/ipfw add pass ip from any to any
/usr/local/sbin/natd -port 13494 -interface ed0


Arti dari file ini adalah:
- Hapuskan semua rule firewall
- Tambahkan feature divert di port 13494 (Anda bisa mengganti ini dengan port yang Anda inginkan) untuk mendiversi paket dari dan ke gateway lewat interface ed0
- Bolehkan semua paket lewat di atas local host
- Bolehkan semua paket IP lewat semua interface
- Jalankan Natd dengan menjadi daemon yang menunggu di port 13494 via interface ed0.

e. Reboot mesin FreeBSD-nya supaya setting bisa diaktifkan.

5. Konfigurasikan TCP/IP Client.
Jadikan nomor IP card ed0 di FreeBSD sebagai gateway dari tiap workstation, IP tiap-tiap work station harus berada dalam network yang sama dengan card ed0 yang ada di mesin gateway. Misal ed0 di-beri nomor IP 192.168.1.1 dan ed1 167.205.19.5, maka workstation diberi nomor IP 192.168.1.2 s/d 192.168.1.14 jika digunakan mask 16 atau 255.255.255.240. ed1 adalah interface yang memiliki IP address valid
Setelah semuanya langkah-langkah di atas dijalankan dengan baik maka, applikasi Internet di client siap dijalankan via NAT.
Untuk kasus lain misalnya sambungan ke Internet-nya menggunakan modem, maka mekanismenya sama saja, tinggal diganti interface di gateway yang menghadap keluar dengan interface modem (tun0) dan jalankan program ppp untuk men-dial ISP-nya. Khusus untuk dial-out, ppp sebenarnya memiliki mekanisme sendiri untuk kasus ini yaitu dengan option -alias. Jadi jika kita menjalankan ppp dengan option -alias maka kita tidak perlu menjalankan Natd, karena option ini menyediakan fasilitas yang sama dengan Natd khusus untuk dial-out.
Natd hanyalah salah satu cara untuk menghemat persediaan IP address yang semakin menipis. Dengan adanya fakta bahwa untuk bergabung ke Internet, host pencari informasi (Client) sebenarnya tidak perlu memiliki IP address legal, maka IP address legal tersebut bisa dicadangkan untuk host-host penyedia informasi (Server). Penelitian untuk terus memperbaiki performansi Internet ini masih terus dikembangkan. Sekarang ini juga sedang dikembangkan model IP versi baru yaitu IP versi 6 (IPv6), yang bisa menampung lebih banyak lagi komputer-komputer di Internet. Namun demikian untuk kondisi sekarang, Natd masih merupakan solusi ampuh sebelum IPv6 diterapkan.

Cari Titik Lemah
Sebagaimana bidang sekuriti umumnya, jaringan komputer tidak terlepas dari titik-titik lemah. Titik ini akan lebih banyak tumbuh apabila jaringan komputer yang ada dikoordinir oleh lebih dari satu orang. Jaringan komputer yang besar umumnya berkembang dari jaringan-jaringan komputer yang lebih kecil yang kemudian menggabungkan diri. Selain itu, kadangkala seorang administrator akan mengalami kesulitan bila mengelola sebuah jaringan komputer skala besar seorang diri. Untuk itu, diperlukan koordinasi yang baik antar tiap administrator agar setiap jaringan yang mereka kelola terjamin sekuritinya.

Dua Sikap Umum
“Dua Sikap Umum” tersebut adalah sikap menolak secara umum (prohibitive) dan sikap menerima secara umum (permissive). Sikap menolak secara umum mendefinisikan dengan rinci layanan/paket yang diperbolehkan dan menolak lainnya. Strategi ini cukup aman tetapi kadangkala menimbulkan ketidaknyamanan pada user. Untuk itu, administrator yang berniat menjalankan strategi ini perlu mengetahui dengan rinci kebutuhan user dan seberapa jauh pengaruhnya terhadap sekuriti jaringan pada umumnya. Sikap menerima secara umum mendefinisikan dengan rinci layanan/paket yang ditolak dan menerima lainnya. Strategi ini tidak terlalu dianjurkan oleh para ahli karena dengan strategi ini kita mengambil resiko terbukanya berbagai jalan untuk merongrong sekuriti sistem.

Keanekaragaman
Perangkat lunak dan keras yang ada saat ini memiliki bermacam konfigurasi dan keunggulan. Kita bisa memanfaatkan keanekaragaman perangkat-perangkat ini dalam membangun jaringan komputer kita sesuai dengan kebutuhan. Dengan adanya keanekaragaman perangkat ini, bila terjadi penyusupan terhadap sebuah komputer, ia membutuhkan usaha yang lain untuk menembus komputer yang berbeda. Sebelum kita menggunakan perangkat terutama perangkat lunak, ada baiknya bila kita juga mengetahui sejauh mana tingkat sekuriti yang disediakan oleh perangkat tersebut. Dengan begitu, kita akan memiliki data yang lengkap untuk menentukan kombinasi rancangan sekuriti jaringan komputer kita.
Itulah beberapa strategi dasar yang biasa digunakan dalam sekuriti jaringan komputer. Dari strategi-strategi di atas, para administrator dapat mengkombinasikan strategi-strategi tersebut sehingga memenuhi kriteria yang ditetapkan. Kebijaksanaan tentang sekuriti yang berlaku pada sistem juga bisa ditetapkan dari strategi-strategi yang telah dipilih.
Dalam pengkajian dan penerapannya, sebaiknya kita tidak percaya sepenuhnya terhadap strategi dan mekanisme yang kita buat. Intinya, kita harus selalu melakukan evaluasi terhadap sekuriti sistem yang kita buat atau kelola. Seiring dengan berkembangnya teknik-teknik penyusupan dan belum ditemukannya kelemahan-kelemahan dalam sekuriti sistem yang telah ada, kita harus selalu dalam keadaan siap dan waspada menghadapi aksi-aksi di luar dugaan.
Pada akhirnya, salah satu tujuan utama yang perlu diingat dari strategi-strategi di atas adalah membuat para penyusup (hacker, cracker, phreaker, dlsb) “berpikir seribu kali” sebelum menjalankan aksi mereka terhadap sistem jaringan komputer kita. Apabila mereka tetap nekat mencoba, kita hadapkan mereka kepada rintangan dan hambatan yang memerlukan daya upaya yang sangat besar untuk menembus sistem kita sampai mereka menghentikan aksinya.

Tidak ada komentar: